Sabtu, 31 Desember 2011

Waspadai Leukemia Pada Anak

Masih dalam rangka Hari Kanker Sedunia, Bunda perlu memperdalam lagi pengetahuan tentang kanker. Bila minggu kemarin kita membahas tentang kanker yang sering menyerang wanita, kali ini kita membahas Leukemia, yakni kanker yang paling banyak diderita oleh anak-anak. Jumlah anak yang menderita kanker terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data registrasi di 26 Rumah Sakit di DKI Jakarta tahun 2005 tercatat 187 kasus kanker pada anak 0-17 tahun dan yang paling banyak adalah Leukemia.


Leukemia adalah salah satu jenis kanker yang terdapat dalam darah. Dimulai dari sumsum tulang di mana sel-sel darah diproduksi. Proses kerjanya yaitu bertambahnya jumlah sel-sel abnormal secara berlebihan dan tidak terkendali sehingga mengganggu sel darah lainnya.
GejalaSebagai orangtua Bunda perlu mengetahui gejala awal dari Leukemia ini. Untuk pendeteksian awal Bunda bisa memeriksa apakah ada benjolan kecil di sekitar limpa. Caranya dengan meraba perut bagian sebelah kirinya tepat di bawah tulang rusuk. Rasakan apakah ada benjolan-benjolan kecil. Bila iya, jangan langsung panik! Ada baiknya Bunda periksakan ke dokter.Selain gejala di atas, ada beberapa gejala lain yang bisa Bunda amati, seperti :• Anak sering mengeluh cepat lelah walau pun tidak melakukan aktifitas lebih dari biasanya• Berat badan turun secara terus menerus walau pun porsi makan normal• sering mengeluh sakit kepala dan pusing• Mimisan, atau tubuh mudah sekali berdarah dan lebam• Wajah tampak pucat• Adanya benjolah di ketiak atau di tenggorokan atas• Sering mengeluh nyeri sendi dan tulang• Mengeluarkan keringat di malam hari dan di saat yang sama mengeluh kembung dan mual

Penyakit Keturunan?Sampai saat ini penyebab pastinya Leukemia belum ditemukan. Hanya yang diketahui proses kerjanya yakni produksi leukosit (sel darah putih) yang berlebihan dan tak kunjung mati.Para dokter belum juga belum dapat memastikan apakah Leukemia termasuk penyakit turunan. Namun disepakati bahwa setiap manusia memiliki gen kanker. Bila seseorang memiliki riwayat kanker maka keturunannya memiliki bakat kanker.

Tindakan pengobatannya sampai saat ini masih melalui kemoterapi dan dikombinasi dengan pemberian obat-obatan. Obat-obatan ini membantu mencegah infeksi dan membantu tubuh memproduksi sel-sel darah baru. Tingkat kesembuhannya mencapai 70-80%. Selain itu pencangkokan sumsum tulang belakang bisa dilakukan dan peluang sembuhnya lebih tinggi.Mendengar hal tersebut Bunda mungkin akan merasa khawatir. Namun Bunda dapat mencegahnya dengan memberikan ASI ke buah hati tercinta dan bagi Bunda yang bekerja atau sebagai wanita karir pemberian SUSU KAMBING segar sangat dianjurkan karena kandungan zat gizi yang terkandung didalamnya 85% menyerupai ASI dan bersifat sebagai penguat imunitas tubuh bayi serta penambah vitamin pembentuk kecerdasan. Dengan memberikan ASI paling sedikit selama sebulan dapat menurunkan risiko terserang Leukimia sebesar 21 persen Sedangkan bila Bunda memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dapat menurunkan risiko Leukimia sebesar 30 persen. Fakta tersebut berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh tim dari University of Minnesota Cancer Center, kemudian dilanjutkan dengan pemberian SUSU KAMBING sebagai asupan pengganti ASI.
                                                                                                                                                                                   Pemicu terjadinya kanker pada anak biasanya disebabkan oleh kurangnya imunitas. Leukemia hanya bisa dicegah dengan pemberian ASI eksklusif dan dilanjutkan dengan SUSU KAMBING sebagai penerusnya. Oleh karena itu diperlukan peranan ASI danSUSU KAMBING dalam membantu kekebalan tubuh bayi. Jadi jangan ragu lagi untuk memberikan ASI dan SUSU KAMBING untuk buah hati Anda tercinta. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar